DreadOut bercerita tentang sekelompok pelajar yang terpaksa
masuk ke sebuah kampung yang terbengkalai ketika mereka sedang melakukan
karyawisata. Kamu akan bermain sebagai Linda, seorang siswi SMA yang
merupakan salah satu dari kelompok pelajar tersebut. Dalam kampung
tersebut, Linda dan kawan-kawan terperangkap dalam sebuah sekolah yang
berhantu dan mereka terpisah satu sama yang lain. Linda yang dibekali
telepon genggamnya kini harus berusaha mencari teman-temannya dan juga
mencari jalan untuk keluar dari tempat terkutuk itu.
Melalui sinopsis tersebut, nampaknya cerita dalam
DreadOut terdengar agak klise layaknya cerita dalam sebuah film horor pada umumnya, tapi bukan dari nilai tersebut
DreadOut menunjukkan kebolehannya.
DreadOut mungkin salah satu
game yang bisa menunjukkan
atmosfer mencekam secara baik. Dari awal permainan saja kamu sudah
disuguhi lantunan ‘Lengser Wengi’ yang dijamin bisa membuat bulu kuduk
berdiri. Buat orang luar negri, mungkin lagu tersebut hanyalah sebuah
pembuka biasa, namun bagi kita yang merupakan orang Indonesia, lagu
tersebut memberikan dampak yang berbeda karena kita mengenalnya bukan?
DreadOut
nampaknya lebih fokus untuk memberikan pengalaman budaya lokal dan saya
rasa hal itu sangatlah tepat mengingat budaya Indonesia memiliki
potensi untuk diolah dan menjadikan sebuah karya memiliki nilai eksotis.